GUNADARMA

GUNADARMA

Minggu, 02 Mei 2010

tentang tuak

Tuak merupakan sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren ( Arenga pinnata). Kalau dalam bahasa Indonesia, sadapan dari enau atau aren disebut nira. Nira tersebut manis rasanya, sedangkan ada dua jenis tuak sesuai dengan resepnya, yaitu yang manis dan yang pahit (mengandung alkohol).

Hatta Sunanto [1983:17], seorang Insinyur pertanian, menerangkan:

Di Indonesia, tanaman aren dapat tumbuh baik dan mampu berproduksi pada daerah-daerah yang tanahnya subur pada ketinggian 500-800m di atas permukaan laut. Pada daerah-daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 500m dan lebih dari 800m, tanaman aren tetap dapat tumbuh namun produksi buanya kurang memuaskan.

Pohon enau atau aren dinamai bagot dalam bahasa Batak Toba. Di kecamatan Balige yang berketinggian sekitar 900m di atas permukaan laut, banyak bagot tumbuh sendiri. Dan bagot inilah yang tetap digunakan untuk menyadap tuak. Sedangkan di Medan yang hampir sama tingginya dengan permukaan laut, bagot tidak bertumbuh. Oleh karena itu, orang Medan mengambil sadapan dari pohon kelapa. Namun setelah diproses, minuman itu tetap dinamai tuak dalam masyarakat Batak Toba.
Produksi dan Distribusi Tuak

Saya menggambarkan dahulu mengenai produksi dan distribusi tuak di kampung halaman Batak Toba. Sebagaimana telah disinggung di atas, penyadap tuak disebut paragat ( agat = semacam pisau yang dipakai waktu menyadap tuak) dalam bahasa Batak Toba. Setelah dipukul tandan berulang-ulang dengan alat dari kayu yang disebut balbal-balbal selama beberapa minggu, baru dipotong mayangnya. Kemudian membungkus ujung tandan tersebut dengan obat (kapur sirih atau keladi yang ditumbuk) selama dua-tiga hari. Dengan prosedur ini barulah milai datang airnya dengan lancar. Seorang paragat menyadap tuak dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.

Tuak yang ditampung pagi hari dikumpulkan di rumah paragat. Setelah ujicoba rasanya, paragat memasukkan ke dalam bak tuak sejenis kulit kayu yang disebut raru supaya cocok rasanya dan alkoholnya. Raru inilah yang mengakibatkan peragian.

Resep membuat tuak berbeda-beda sedikit demi sedikit tergantung para paragat .Resep masing-masing boleh dikatakan "rahasia perusahaan," maka tidak tentu siapa pun bisa berhasil sebagai paragat. Paragat harus belajar dahulu cara kerjanya. Biasanya anak seorang paragat mengikuti orang tuanya untuk belajar "rahasia" tersebut. Sepanjang saya ketahui, tidak ada paragat perempuan, mungkin karena kegiatan paragat sehari-hari yang turun ke jurang, menaiki pohon bagot dan membawa tuak yang tertampung ke kampung sangat keras untuk perempuan. Di desa LNH yang berjumlah kurang lebih 1,000 orang penduduknya, terdapat delapan orang paragat yang aktif. Semuanya ini laki-laki saja.

Sebagian paragat membuka kedai tuak sendiri, tetapi pada umumnya sebagian besar paragat menjual tuak kepada kedai atau agen tuak. Dengan dekimian paragat mendapat uang tunai setiap hari, maka taraf kehidupan paragat lebih tinggi daripada standar di desa LNH.

Di Medan tuak dibawa dari Percut, wilayah yang terletak di luar kota Medan. Di situ ada kebun kelapa khusus untuk mengambil tuak. Cara produksi tuak dari pohon kelapa hampir sama dengan tuak dari bagot.

hati seorang ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk disertai suara batuk. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya, ”Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab, "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam, "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya penasaran. Ayahnya hanya tersenyum lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya kemudian Ayahnya berkata, "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya, "Ibu, mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk. Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?" Ibunya menjawab, "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar- benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itu kemudian tumbuh menjadi dewasa tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku ciptakan Laki-laki, Aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi."

"Ku ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih agar keluarganya tidak terlantar walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya."

"Ku berikan keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah demi keluarganya, dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari demi keluarganya, dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya di dalam kondisi & situasi apapun juga walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."


"Ku berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya, memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Ku berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya, memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

"Ku berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki.
Terbangun anak wanita itu dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri, anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. "aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah.”

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.

With Love to All Father.
"Jika kamu mencintai ayahmu atau saat ini kamu merasa sebagai ayah maka kirimlah cerita ini kepada orang lain agar seluruh orang di dunia ini dapat mencintai dan menyayangi ayahnya dan mencintai anak-anaknya sebagai seorang ayah.”

"Berbahagialah kamu yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuk ayah kamu. Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik buat keluarga.”

rindu setengah hati

G Em
aku ingin engkau ada di sini
Am
menemaniku saat sepi
D
menemaniku saat gundah

G Em
berat hidup ini tanpa dirimu
Am
ku hanya mencintai kamu
D
ku hanya memiliki kamu

[chorus]
G E Am
aku rindu setengah mati kepadamu
Cm G
sungguh ku ingin kau tahu
D/F# Em Am D
aku rindu setengah mati


G Em
meski tlah lama kita tak bertemu
Am
ku selalu memimpikan kamu
D
ku tak bisa hidup tanpamu

[chorus]
G E Am
aku rindu setengah mati kepadamu
Cm G
sungguh ku ingin kau tahu
D/F# Em Am D
aku rindu setengah mati

G C D
aku rindu setengah mati

G E Am
aku rindu setengah mati kepadamu
Cm G
sungguh ku ingin kau tahu
D/F# Em Am D
ku takbisa hidup tanpamu
G
aku rindu

TUGAS 9

1). Analisa pertanyaan Rita terakhir, "kami sesungguhnya tidak berkomunikasi secara baik". Apa status komunikasi atasan-bawahan dalam peristiwa ini ? Katz dan Khan telah mengidentifikasikan lima tujuan proses komunikasi atasan-bawahan. Sebutkan lima tujuan atau maksud proses tersebut yang diabaikan dalam kasus ini....!!!!

Jawab:

1) Agar rita mau mempromosikan diri untuk naik jabatan yang semestinya karena dia telah bekerja selama 11 tahun.

2) Rita menganggap bahwa atasannya tidak mementingkan dirinya atau mengabaikan dia.



2). Apakah ada implikasi-implikasi dalam peristiwa (kejadian ) ini untuk komunikasi atasan-bawahan dan untuk komunikasi interaktif ?

Jawab :
Ada implikasi dalam komunikasi tersebut



3). Apa hambatan-hambatan terhadap komunikasi efektif dalam kasus ini ?


JAWAB :

- Kurangnya penyampaian yang baik atau jelas

- kurang tahunya informasi yang lengkap

- kalimatnya yang rampung