PENDAMPINGAN 3 DUSUN TERKANA DAMPAK BENCANA GEMPA DI JOGJAKARTA
Strategi pendekatan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat yang dianut LINGKAR, terdiri atas 2 jenis konsep/metode intervensi sosial yaitu: (1) Pengorganisasian Masyarakat (community organizing) dan (2) Pengembangan Masyarakat (community development). Lantas, kedua metode tersebut dicoba disenyawakan dengan (3) Manajemen Bencana (disaster management) sebagai konteks barunya. Dengan demikian, rumusan strategi pendekatan LINGKAR ini merupakan hasil upaya sintesis antara, di satu sisi, pengalaman praktis LINGKAR, yang berangkat dari beragam jenis komunitas dan organisasi masyarakat sipil, dan, di sisi lain, penggalian teoretis.
Dari 3 dusun (Giriloyo, Dasilan dan Gunungmanuk) strategi dan kegiatan pengorganisasian masyarakat ada beberapa perbedaan. Perbedaan ini menyesuaikan dengan kondisi dan dinamika masyarakat di masing-masing dusun. Karakter warga di masing-masing dusun sangat berbeda. Dasilan sebenarnya adalah sub dusun karena secara administratif Dasilan adalah masuk di dusun Paten. Dengan latar belakang ini masyarakat di Dasilan secara wilayah dan administratif kadang terlupakan oleh dusun Paten. Namun dinamika yang terjadi cukup guyup untuk kebersamaan dinamika kegiatan warga di Dasilan. Pertemuan-pertemuan warga dan kegiatan gotong royong di Dasilan oleh Lingkar dicoba untuk diperkuat lagi dan dijadikan sarana penguatan beberpa komunitas (bapak, ibu dan karangtaruna) dan peningkatan kapasitas warga.
Dusun Giriloyo dimana terdapat 2 Pondok pesantren, dan kaum muda cukup aktif, menjadikan strategi pengorganisasian di titik beratkan pada pengelolaan karangtaruna Giriloyo. Pengelolaan pengorganisasian untuk warga Giriloyo sendiri dipandang oleh Lingkar telah mampu dengan adanya para Kyai di Giriloyo. Potensi yang besar untuk kerajinan batik di Giriloyo menjadi salah satu pintu masuk pengorganisasian di Giriloyo. Dimulai dari penguatan karangtatuna untuk bisa mengelola beberapa kegiatan khususnya untuk anak-anak berupa sanggar, dan penguatan karangtaruna.
Di Dusun Gunungmanuk dimana masyarakatnya cukup beragam dan terbuka terlihat dari awal, telah cukup mampu mengelola dan mengorganisir warga mereka sendiri. Lingkar mencoba memperkuat dengan dukungan informasi dan penguatan Karangtaruna di Dusun Gunungmanuk.
Startegi awal di mana relawan lingkar live in di 3 dusun tesebut, menjadikan Lingkar diterima di masyarakat dengan baik. Selama 3 bulan relawan bersama-sama warga mencoba untuk tahap tangap bencana. Setelah dipandang tahap tanggap bencana selesai, strategi pendampingan relawan dicoba dengan kunjungan berkala ke masing-masing dusun. Tahapan rehabilitasi dan rekontruksi semakin membutuhkan pengorganisasian di tingkat warga. Penguatan komunitas-komunitas dusun di titik beratkan dengan asas rembug dusun dan gotongroyong. Bukan hanya pulih dari bencana namun menuju kehidupan yang lebih baik di segala bidang kehidupan masyarakat di 3 dusun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar